Langsung ke konten utama

Kenali dan Cegah Kebakaran Sejak Dini

Kebakaran merupakan salah satu musibah yang sering terjadi di kota-kota besar maupun pedesaan. Bencana kebakaran sangat berbahaya karena dapat memakan korban jiwa. Selain itu kebakaran yang terjadi di kawasan penghunian ataupun perdagangan memakan kerugian material dan ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kebakaran merupakan bencana yang berdasarkan penyebab kejadiannya dapat digolongkan sebagai bencana alam (natural disaster).
Menurut Data Bencana Kebakaran di Indonesia tahun 2011-2015 terdapat 100 kasus kebakaran pemukiman, dimana dari data tersebut tertinggi disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik. Ada beberapa kelas (klasifikasi) kebakaran menurut NFPA (National Fire Protection Association) Amerika, yaitu : Kebakaran Kelas A, Kebakaran Kelas B, Kebakaran Kelas C, Kebakaran Kelas D, Kebakaran Kelas E dan Kebakaran Kelas K. Untuk kelas (klasifikasi) berdasarkan tempat seperti pemukiman, dapat digolongkan ke kelas (klasifikasi) kebakaran kelas A dan C. Adapun penjelasannya seperti berikut :

Kelas
Kebakaran
Pemadam

           Padat Non Logam



kertas, kain, plastik, dan kayu
Air, Uap Air, Pasir, Busa, CO2, Serbuk Kimia Kering, Cairan Kimia


Listrik

Arus Pendek
CO2, Serbuk Kimia Kering, Uap Air


Klasifikasi (kelas) kebakaran tersebut berguna untuk menentukan media pemadam efektif untuk memadamkan api/kebakaran menurut sumber api/kebakaran tersebut, serta berguna untuk menentukan tingkat keamanan jenis suatu media pemadam sebagai media pemadam suatu kelas kebakaran berdasarkan sumber api/kebakarannya. Terjadinya kebakaran baik kebakaran besar maupun kecil perlu kita ketahui untuk keselamatan diri. 
Adapun bahaya-bahaya dari kebakaran antara lain :
  • Api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh)
  • Suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia)
  • Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan)
  • Gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya)
  • Runtuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya sewaktu-waktu)
  • Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran)


Dari bahaya yang telah disebutkan perlu sebaiknya kita berhati-hati dan mengetahui bagaimana cara penanggulangan kebakaran. Adapun cara-cara penanggulangan kebakaran yang terjadi di rumah antara lain :
1.    Hilangkan salah satu segitiga api yang memicu terjadinya kebakaran


            Kebakaran terjadi akibat adanya reaksi antara oksigen, pemicu berupa panas, dan sumber api berupa bahan bakar. Untuk mengatasi kebakaran yang lebih besar, kita perlu menghilangkan salah satu segitiga api tersebut agar tidak menyebabkan bahaya yang lebih besar.

2.  Sediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dirumah dan tempatkan di daerah yang strategis

           Kebakaran merupakan bencana alam yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Kebakaran dapat ditangani dengan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dirumah. Berikut beberapa jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) terdiri dari :

a.       Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Cairan/Water
b.      Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam (AFFF)
c.       Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder
d.      Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Karbon Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)

Dari penjelasan jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis yang paling efektif dan perlu disediakan dirumah adalah APAR jenis Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder dikarenakan dapat digunakan di beberapa jenis tipe kebakaran kelas A, B, dan C. Adapun harga dari APAR jenis serbuk kimia dengan spesifikasi portable dan berat sekitar 1 kg dibandrol Rp 375.000. Perawatan dari tabung APAR tersebut dapat dilakukan seperti : hindarkan dari tempat yang lembab dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Perlu diketahui bahwa APAR tersebut memiliki tanggal kadaluarsanya sehingga perlu dicek secara berkala sehingga ketika dibutuhkan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selain kita mengetahui jenis-jenis APAR perlu diketahui juga bagaimana cara penggunaan dari APAR tersebut yaitu :
1.      Tabung pemadam api kita ambil pada tempatnya
2.      Cabut pin pengaman yang terletak di atas valep alat pemadam
3.      Pegang selang tabung pemadam api pada ujung selang pemadam tersebut
tekan tuas alat pemadam api sampai full. Usahakan memegang pada ujung selang tabung dengan kuat-kuat dikarenakan APAR tersebut berisi gas yang bertekanan jika tidak dipegang dengan kuat-kuat dapat menyebabkan terpentalnya tabung tersebut yang dapat membahayakan penggunanya.
4.      Usahakan berdiri di jarak 3 meter dan perlahan lahan maju hingga api mulai padam
5.      Arahkan APAR yang telah ditekan full ke titik api.
6.    Setelah itu yang terpenting cukup kita lihat arah mata angin, apinya mengarah atau bertiup ke arah mana (kita harus berdiri satu arah dengan arah angin).

Jika ketika pada saat itu tidak ada APAR perlu juga kita mengetahui cara-cara penyelamatan diri antara lain :
  • ketika kebakaran jangan panik, tetap tenang dan kuasai
  • cari jalan keluar dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air ketika api sudah besar. Pada saat api kecil dapat dipadamkan dengan handuk yang telah dibasahi dengan air
  • jangan sekali-kali bergerak keatas jika bangunan tersebut bertingkat, karena asap dari api selalu naik ke atas yang dapat menyebabkan penghuni rumah sesak nafas
  • dan selanjutnya jangan bersembunyi di tempat tersedinya air seperti kamar mandi. Terus bergerak dan lihat disekeliling jika memungkinkan untuk bergerak


3. Jauhkan Bahan yang Mudah Terbakar dari Jangkauan Anak-anak dan Letakkan di Tempat yang Aman
Terjadinya kebakaran yang hebat dapat dipicu karena bahan-bahan yang mudah terbakar. Adapun beberapa jenis yang mudah terbakar adalah seperti karet, logam, kertas, kayu, tabung LPG (elpiji), dan lain-lain.

4. Gunakan Listrik Seperlunya dan Lindungi Kabel Listrik dari Hewan Pengerat
Kurangi beban stop kontak yang terlalu berat. Stop kontak dibebani dengan berbagai peralatan, dapat menyebabkan hangus dan gosong. Untuk itu, kita harus lebih memahami peralatan listrik yang digunakan sehari-hari. Jangan biarkan stop kontak di rumah terhubung dengan banyak peralatan elektronik. Hal ini dapat menyebabkan korsleting dan terjadi kebakaran. Selain itu juga sistem kabel tidak layak dan sudah rusak jangan digunakan, karena serabut-serabut yang ada di dalam kabel tersebut sudah putus. Agar kabel awet dan bisa digunakan lama, sebaiknya jangan sering menggulung kabel. Dan perlu juga lindungi kabel listrik dengan Pipa Clipsal agar tahan lama dan terlindung dai hewan pengerat seperti tikus.

       5.  Jangan Lupa Menyimpan Nomor Telepon Pemadam Kebakaran 
          Menyimpan nomor telepon pemadam kebakaran di setiap daerah masing-masing sangat diperlukan pada saat keadaan urgent agar dalam penanganannya cepat dan tidak ada korban jiwa.

            Demikian artikel ini dibuat semoga dapat berguna bagi kita semua. Jangan lupa untuk selalu melestarikan budaya selamat agar terhindar dari kecelakaan. Salam Safety!!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

K3 PENGGALIAN

      Pekerjaan penggalian merupakan suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan atau akan dibuang. Pekerjaan penggalian adalah salah satu pekerjaan yang memiliki resiko yang cukup tinggi, karena mempunyai resiko tanah longsor, rusaknya fasilitas akibat penggalian dan lain-lain.      Contoh pekerjaan penggalian yaitu pengerjaan selokan bawah tanah, instalasi gorong-gorong, perbaikan darurat fasilitas bawah tanah, dan lain-lain. Pekerjaan penggalian dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat berat.       Didalam pekerjaan penggalian perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Penggalian lebih dari 1,4 m harus berizin, karena kemungkinan terperosok dan tertimbun, gas berbahaya, dan  banjir/tenggelam Penggalian terowongan/gorong-gorong/sanitasi harus sesuai aturan keamanan termasuk penangkal petir dengan tahanan maksimal 5 ohm dan instalasi listrik/ kabel-kabel dibawah tanah TAHAP-TAHAP PENGGALIAN Tahap-tahap penggalian sebagai beri

PEMERIKSAAN BOILER

PENGERTIAN BOILER Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap air, yang digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak (Wikipedia). Bahan bakar boiler bermacam-macam mulai dari batubara, minyak, listrik, gas, nuklir, dan lain-lain. PEMERIKSAAN BOILER Dalam pemerikasaan boiler dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu hidrotest dan steamtest 1.   Hidrotest Persiapan untuk pemadatan : Lazimnya pakai air dingin diisikan sampai saluran tingkap pengaman yang berhubungan dengan pesawatnya, harus diberi iplendes, sehingga tingkap pengaman bebas tekanan padat (tidak boleh ada udara di dalamnya). Maksud pemadatan : -          Adanya kerusakan-kerusakan konstruksi akibat daripada pengangkutan/transportasi -        Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan pemuaiannya/elastisisnya untuk dapat tidaknya kembali semula setelah diadakan pemadatan dengan air dingin sampai melampaui tekanan yang diinginkan Pengujian padat dengan air dingin dilakukan (ketentuan pemadata

Menerapkan Safety Riding kepada Pengendara Sepeda Motor

        Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang pontensial di Indonesia seiring makin giatnya pembangunan akhir-akhir ini. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang baru-baru ini merilis  The Global Report on Road Safety  pada tahun 2016, kecelakaan lalu litas di Indonesia menduduki peringkat ketiga berdasarkan banyaknya pengendara di Indonesia yang kerap kali kedapatan melakukan pelanggaran lalu lintas.  Menurut data dari Korlantas Polri pada rentang tahun 2016, kecelakaan tertinggi terjadi pada pengendara sepeda motor dengan jumlah 37.721 dan korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yaitu umur 15-19 tahun dengan jumlah 4.336 orang. Pelanggaran lalu lintas di Indonesia tertinggi juga terjadi pada pengendara sepeda motor karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).  Dari data-data yang telah ditunjukkan maka perlu adanya sikap  safety behavior  atau juga disebut sikap selamat yang diterapkan kepada pengendara sepeda motor. Salah satunya dapat d